Sinetron Penuh Caci Maki dan Sumpah Serapah

Bereng***, Bajin***, Ib*** (maaf disensor), dan hampir seluruh isi kebun binatang diucapkan. Kata-kata diatas sangat sering diucapkan dalam sinetron Bawang merah Bawang Putih, sudah tidak ada sensor lagi setiap kali kata/kalimat tersebut disebutkan yang biasanya ada punyi ti...ttt atau kata-kata yang diucapkan tersebut suaranya dihilangkan.


Sinetron ini (selain sarat caci maki dan sumpah serapah) penuh dengan nuansa kebencian dan magis (sihir), istri yang membunuh suaminya untuk mendapatkan harta warisan sekaligus ingin melenyapkan anak-anak tirinya dibantu oleh tante yang seorang penyihir beserta seorang anak kandungnya (lain bapak). Setiap episode kita disuguhi trik-trik baru cara "membunuh" yang tentu saja selalu gagal karena sang lakon (peran baik) selalu mendapat bantuan dari seorang (atau seekor) peri. Bawang putih adalah seorang yang lugu dan karena keluguannya itulah dia selalu saja ketangkep oleh sihir tante ib*** namun anehnya selalu bisa lolos bukan karena kepintarannya namun bantuan Peri maupun orang-orang disekitarnya. Bawang Merah adalah saudara tiri Bawang Putih yang sangat menginginkan Fredy (pacar Bawang Putih) untuk menjadi kekasihnya dengan berbagai macam cara ditempuhnya. Sinetron ini sarat juga dengan teriakan-teriakan mulai dari acara dimulai hingga berakhirnya sinetron ini, bisa buat pedas telinga kita tuh.

Namun sangat disayangkan sinetron ini tidak ada (ataupun menyinggung) hubungannya dengan legenda Bawang Merah - Bawang Putih yang dulu sering kita dengar dari cerita orang tua, apalagi saat ini sudah sangat jarang orang tua medern mau bercerita pengantar tidur tentang dongeng-dongeng rakyat. Bisa kita bayangkan bila disekolah anak kita ditanya oleh gurunya untuk menceritakan dongeng Bawang Merah - bawang Putih, bisa-bisa mereka (anak-anak tersebut) bercerita tentang sinetron ini yang penuh cari maki dan sumpah serapah.


http://www.pintunet.com/lihat_opini.php?pg=2005/08/22082005/31684