20 Agustus 2005

Apa Jadinya bila PLN se-Indonesia Mati Semua

Kemarin ( Jumat, 20 Agustus 2005) Sebagian besar (mungkin semua) kota Jakarta dan beberapa kota lainnya di Jawa - Bali mengalami mati listrik serempak. Konon berdasarkan press rilis yang dikeluarkan oleh PLN hal tersebut terjadi karena putusnya salah satu terminal kabel yang menghubungkan antara Pembangkit listrik dengan gardu-gardu induk di wilayah Jawa - Bali tersebut.


Situs Detikcom memberitakan kepanikan terjadi di kota Jakarta, listrik di perkantoran mati semua sehingga segala aktifitas yang berhubungan dengan listrik seperti komputer tidak bisa dioperasikan, pabrik-pabrik yang mengandalkan listrik sebagai sumber energi utamanya terpaksa harus mengistirahatkan karyawannya karena terhentinya pasokan energi, berapa juta (bahkan miliar rupiah) biaya yang dikeluarkan karena mandegnya bisnis mereka. Belum lagi lalu lintas menjadi macet total hingga berkilo-kilometer karena lampu lalu lintas juga "mogok" beroperasi karena gak ada pasokan listrik, berapa miliar uang yang terbuang sia-sia dijalan bahkan pemborosan BBM karena kemacetan tersebut.

Sangat disayangkan Pulau Jawa dan Bali yang memiliki penduduk sangat besar hanya memiliki cuma beberapa pembangkit listrik apalagi pembangkit tersebut menggunakan BBM sebagai sumber tenaga operasionalnya, apalagi negara kita sudah memasuki krisis energi BBM. Sangat banyak sumber energi yang bisa dimanfaatkan untuk menggantikan BBM diantaranya Panas Bumi, panas bumi di Indonesia sangat banyak bersumber dari gunung berapi. Tenaga nuklir juga menjadi alternatif lain namun sayang PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) masih menjadi pro-kontra di masyarakat sehingga belum bisa sesegera diterapkan.

Kita bisa membayangkan apa jadinya Indonesia bila seluruh PLN mengalami pemadaman secara bersamaan negeri kita ini bisa kacau balau, Jakarta mati listrik saja sudah heboh apalagi se-Indonesia. Hal tersebut bukan tidak mungkin terjadi, krisis BBM atau tindakan terorisme/sabotase merupakan contoh nyata hal tersebut bisa terjadi.

Mungkin solusi yang terbaik adalah:"Mari kita mulai sadar diri terhadapt hemat energi", jika ada peralatan elektronik yang sekiranya gak penting amat untuk hidup kita matikan saja.


http://www.pintunet.com/lihat_opini.php?pg=2005/08/20082005/31645

Tidak ada komentar: